Belajar dari polemik PSSI dan Menpora, tentang pembekuan PSSI oleh pemerintah, lalu berimbas pada sangsi FIFA, berlanjut kekhawatiran semua elemen yang terlibat di Industri sepakbola akan nasib karir mereka. Juga mengaca dari ledakan bom bali, 13 & 10 tahun yang lalu, yang berimbas membunuh penghidupan hampir semua elemen industri music cafe di Bali, tentu bisa jadi pelajaran bagi kita, secara pribadi sebagai pelaku-musisi cafe yang yang selamaini telah, sedang & akan selalu menggantungkan diri pada stabilitas ekonomi, politik & sosial di wilayah kita bekerja saat ini & nanti. Oleh karenanya, saat ini kita perlu berpikir tentang perlunya sebuah progress yang dibangun dimulai dari diri sendiri. Perlu dibangun sebuah kekuatan pribadi yang diperlukan untuk kesiapan diri guna melindungi eksistensi karir kita saat ini kedepan, terlebih menghadapi situasi serupa yang mungkin kembali terjadi nanti yang dapat meruntuhkan jalannya sektor industri yang mana kita ada di dalamnya saat ini. | Progressing nya adalah peningkatan mutu (kualitas) & perluasan kemampuan (kuantitas) dari musicalitas kita yang selama ini telah kita miliki. Peningkatan mutu berarti membenahi & meningkatkan kemampuan diri dalam menghadapi tuntutan pengguna jasa & persaingan antar pelaku jasa. Lalu, perluasan kemampuan berarti menemukan, menggali, mendalami & menjalankan kemampuan yang berbeda (lain) untuk melengkapi kemampuan yang sudah kita punyai saat ini. Kehidupan dalam dunia karir tidak lepas dari hukum relatifitas. Sebuah hukum yang digunakan setiap orang untuk mengukur tingkat kemampuan & nilai keberhasilan yang dia miliki. Artinya, bahwa kesuksesan sebuah karir ditentukan dari harga perbandingan dari dirinya terhadap orang lain. Harga tersebut dapat didasarkan atas jumlah penghasilan, responsibilitas pemakai jasa, aksistensi, konsistensi, skill, ketahanan ekonomi & psikologi. Khususnya, kita yang berkarir di lingkup kecil sebagai penyanyi cafe, perlu mulai dibangun personal progressing pada diri kita sejak sekarang atau sedini mungkin. |
"Tidak ada kata terlambat untuk memulai perubahan. Karena penentu terbesar suksesnya perubahan adalah niat, semangat & pergerakan, bukan masa (waktu) & lucky (keberuntungan)".
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan adalah sbb:
- Mengamati, menemukan, mempelajari & mempraktekkan kemampuan baru yang bisa dijadikan karir baru nanti, yang tidak jauh dari kemampuan & karir utama kita saat ini, sehingga tidak mengganggu managemen karir kita sendiri. Self Career Management berarti kemampuan mengatur & mengendalikan diri atas waktu, fisik, intelegensi & skill terhadap karir yang kita geluti.
- Mengamati, menemukan, mempelajari & mempraktekkan kemampuan baru yang dapat melengkapi kemampuan & karir utama kita saat ini, yang berguna untuk meningkatkan kuantitas kemampuan yang dapat diberikan kepada pengguna jasa.
- Menemukan, merangkum, mempelajari & mempraktekkan, seluruh kekurangan dari kemampuan yang kita miliki selama ini, yang sumbernya diperoleh dari responsibilitas (penilaian) kinerja kita dari pengguna jasa, relatifitas nilai terhadap seluruh kompetitor yang ada, & inspirasi baru dari para top career yang telah dinilai sukses oleh kita.
Di tengah kemajuan teknologi saat ini & mudahnya akses media sosial, menuntut kita mengenal & mahir dalam penggunaannya. Tidaklah mengenal muda ataupun tua untuk terus mempelajari perkembangan fasilitas tersebut. Karena disitulah letak efektifitas & efisiensi yang berpengaruh terhadap ketepatan, kecepatan & percepatan ilmu & informasi yang kita butuhkan. Jika tidak ingin "terbunuh" karir kita kedepan oleh para generasi baru yang terus tumbuh & berkembang dalam jumlah yang super besar saat ini, namun kapasitas karir yang tidak sebanding, maka mutlak hukumnya untuk terus mempelajari secara maksimal yang bisa mita lakukan. "Usia berpengaruh terhadap kecepatan & percepatan, namun tidak untuk ketepatan". Yang artinya meskipun "lambat asal kelakon", atau lambat tapi bergerak & berubah. Kapasitas karir yang relatif tetap, tidak diimbagi oleh jumlah sumber daya manusia baru yang semakin besar. Artinya bahwa di habitat karir kita ke depan, akan dihuni & diatur oleh para generasi baru yang saat ini sedang tumbuh. Sehingga nasib karir kita ke depan akan ditentukan oleh ability kita menghadapi persaingan & tuntutan karir di saat nanti. Ingat, bahwa kesiapan tidak bisa diraih seperti "membalik tangan". Namun diperlukan konsistensi/kontinuitas pembenahan & perbaikan mutu melalui waktu yang panjang. Jadi kapan lagi dimulai, kalau tidak dari sekarang. | Oleh sebab itu, tidak cukup hanya bermodal pengalaman & senioritas dijadikan patokan untuk tetap bertahan di dunia karir kita kedepan. Melainkan niatan diri untuk terus berubah & tetap merasa muda dalam menghadapi dinamika di dalam dunia karir yang kita geluti saat ini, agar mampu berharmoni dan bergerak seiring bersama para generasi baru yang penuh energi inovasi & renovasi bagi wajah dunia karir kita sekarang-ke depan.
Disinilah pentingnya progressing diri, bagi eksistensi kita di dalam dunia karir yang telah, sedang & akan kita geluti ini, tanpa kata "menyerah & tidak mungkin". Jika memang diperlukan evolusi & revolusi, kenapa tidak dilakukan, sepanjang tidak terlalu jauh dari garis varian karir yang kita miliki dan terlalu lama dalam masa perbaikan. Tentulah, yang paling awal diperlukan adalah semangat untuk berubah, lalu berikutnya kekuatan & kesabaran dalam menjalankan prosesnya & diakhiri dengan eksekusi hasil secara tepat |
By Krisna
0 komentar:
Posting Komentar